Sorgum / Gandrung – Asal Tanaman, Manfaat, Kandungan & Budidaya


Salah satu flora pangan lahan kering yang memiliki potensi dikembangkan di Indonesia yaitu sorgum. Sorghum yaitu flora sejenis rumput-rumputan dan masih satu keluarga dengan padi, jagung, dan gandum.





Kandungan karbohidrat dalam bijinya cukup tinggi, sehingga dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok. Akan namun, sebagian besar buatan sorgum digunakan selaku pakan ternak. Selain itu, sorghum yang berfaedah untuk sumber pangan dan pakan ternak ini juga dapat diolah menjadi bionergi (bioetanol).





Sorgum tergolong tanaman serealia tropis yang berkembang dan dapat menyesuaikan diri dalam rentang iklim yang luas, serta membutuhkan air yang relatif sedikit atau toleran kepada kekeringan. Negara-negara penghasil utama sorghum, antara lain Amerika Serikat, Mexico, Nigeria dan India.






Pengertian Sorgum





Sorgum yaitu tumbuhan rumput-rumputan yang berkerabat erat dengan tanaman padi dan jagung. Tanaman ini yakni serealia yang berasal dari Afrika yang memiliki iklim dan subtropis. Di beberapa kawasan, tanaman serelia ini dikenal juga dengan istilah cantel atau gandrung.





Untuk meminimalisir konsumsi beras, pemerintah Indonesia melakukan upaya diversifikasi pangan, dimana salah satu serealia memiliki peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti beras dan memliki kandungan gizi yang tinggi yaitu sorgum.





Menurut Suprapto dan Mudjisihono (1987), sorgum ialah tumbuhan yang berasal dari keluarga Graminae, seperti juga padi, tebu, jagung, gandum dan yang lain.





Cantel atau gandrung bisa berkembang ditanah yang tidak terlalu subur dan pengairan yang terbatas. Tanaman ini mampu berkembang pada ketinggian 0 hingga 800 mdpl dengan suhu 23 derajat hingga 30 derajat celcius dan kelembapan 20% hingga 40%. Curah hujan yang dibutuhkan yaitu 372-425 mm per tahun dengan kadar pH tanah 5 hingga 7,5.





Asal Usul Tanaman





Tanaman sorghum disangka berasal dari kawasan tropis Afrika. Sorgum memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik, sehingga dapat berkembang diberbagai kondisi iklim, mirip iklim tropis, sub tropis, sampai kawasan gurun. Tanaman ini telah dimanfaatkan sejah dulu, misalnya bangsa Mesir yang bercocok tanam gandrung semenjak 3000 tahun sebelum Masehi.





Di Indonesia, faedah sorgum belum diambil secara menyeluruh dan cuma sebatas pangan dari Kementerian Pertanian. Sebab itu, masih diharapkan pengembangan lebih lanjut, sebab komoditas ini mempunyai peluangbesar sebagai bahan pangan olahan, pakan dan materi baku industri.





Saat ini, beberapa wilayah di Indonesia mulai berbagi tumbuhan sorgum. Misalnya di beberapa propinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.





Kandungan Biji





Biji sorgum memiliki mutu nutrisi seimbang dengan jagung dan beras, bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi jika dibandingkan keduanya, walaupun kandungan lemaknya lebih rendah.





Sorgum telah dimanfaatkan selaku penyangga pangan penduduk di lebih 30 negara. Selain menjadi bahan pangan, biji sorgum juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan, seperti gula, monosodium glutamate, asam amino, minuman, dan hijaunya untuk pakan ternak.





Taksonomi





Sorgum termasuk tanaman serealia dan masih satu keluarga dengan gandum, akan namun tumbuhan ini mempunyai kelebihan mampu tumbuh di tempat beriklim tropis. Tanaman gadrung atau cantel mempunyai 30 jenis spesies dan banyak sub spesies, tetapi yang dibudidayakan umumnya yaitu jenis Sorgum bicolor.





KingdomPlantae
Sub kingdomViridiplantae
DivisiTracheophyta
KelasMagnoliophytina
OrdoPoales
FamiliPoaceae
GenusSorghum Moench
SpesiesSorghum bicolor L. Moench




biji sorgum




Biji sorgum bicolor dapat dipakai untuk mengambil alih tanaman gandum yang tidak mampu tumbuh di Indonesia, sehingga berpotensi untuk dibudidayakan di Indonesia. Selain itu, sorgum jenis ini juga mempunyai toleransi kepada kekeringan sampai keadaan lembap dan dapat berkembang baik pada lahan tanah yang kurang subur.





Ciri flora sorgum yaitu batangnya berwarna hijau dan berbentuk silinder yang berisikan buku-buku. Tanaman ini berkembang tegak dan pada varietas tertentu dapat berkembang mencapai 5 meter.





Daun gandrung berupa panjang dan meruncing, mirip daun jagung. Pada permukaan daun terdapat lapisan lilin yang digunakan untuk bertahan dari kondisi kekeringan.





Manfaat dan Kandungan Gizi





Potensi tumbuhan serealia ini cukup baik untuk menggantikan ketergantungan konsumsi kepada beras di Indonesia. Berikut ini ialah manfaat dan gizi yang terkandung, antara lain:





1. Bahan Pangan Potensial





Sorgum yakni salah satu flora pangan yang peluang budidayanya cukup baik dilakukan di Indoensia, terutama didaerah yang sering mengalami kekeringan. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk masakan pokok, pakan ternak, dan sumber energi alternatif bioetanol.





Tanaman ini disebut-sebut mampu menjadi pengganti padi dan memiliki kadar gizi yang tinggi. Sorgum menempati posisi kelima dalam hal bahan baku sereal di dunia.





Sorgum kaya akan vitamin dan nutrisi mirip niacin, riboflavin, dan thiamin. Pada bagian bijinya juga terkandung berbagai mineral seperti alium, zat besi, tembaga, magnesium, dan fosfor yang baik untuk kesehatan.





2. Bahan Antioksidan





Lapisan katul dari biji gandrung mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh akan memberi imbas negatif dan menjadi pemicu meningkatnya risiko kanker. Oleh alasannya adalah itu, dengan mengonsumsi materi kuliner dari sorgum pastinya dapat menekan risiko kemajuan sel kanker dalam tubuh.





3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh





Tanaman serealia ini kaya akan zat besi yang menunjukkan manfaat bagi metabolisme tubuh dan selaku pelancar peredaran darah. Metabolisme dan peredaran darah badan yang tanpa hambatan akan menghindarkan kita dari anemia dan mengakibatkan tubuh selalu bugar.





4. Diet Bagi Penderita Diabetes





Bag para penderita diabetes, sorgum mampu menjadi alternatif makanan pokok karena pada bijinya mengandung zat tanin yang menghasilkan enzim penghambat terserapnya karbohidrat oleh badan.





Enzim ini bermanfaat untuk mengendalikan kadar glukosa dan insulan dalam tubuh penderita. Secara sederhana, sorgum dapat menjadi solusi kuliner bagi penderita penyakit gula.





Syarat Tumbuh





Meski dapat tumbuh pada berbagai iklim, seperti iklim tropis, sub tropis, hingga gurun. Sorgum memiliki syarat berkembang ideal selaku berikut:





a. Kondisi Tanah





Tanaman sorgum mempunyai kesanggupan pembiasaan yang luas dan dapat tumbuh pada hampir seluruh jenis tanah, kecuali pada tanah podzolik merah kuning yang bersifat asam.





Sistem perakarannya menyebar dan toleran dibanding tumbuhan jagung pada tanah berlapisan keras dangkal. Jenis tanah vertisol (grumol), aluvial, andosol, regosol dan mediteran merupakan tanah yang sesuai bagi perkembangan sorghum.





b. Iklim





Curah hujan yang bagus bagi flora sorgum yakni 50 sampai 100 mm per bulan pada 2 sampai 2,5 bulan semenjak abad tanam. Meskipun cocok pada daerah dengan curah hujan rendah, tanaman ini mampu menyesuaikan diri pada kawasan dengan curah hujan tinggi, pada fase perkembangan hingga panen.





Tanaman gandrung atau cantel cocok berkembang pada wilayah yang memiliki kelembapan udara rendah. Di kawasan Bojonegoro, sorgum mulai dibudidayakan dengan memanfaatkan residu air rawa yang mengering.





c. Suhu dan Ketinggian





Temperatur 20 derajat celcius dengan udara kering yakni suhu ideal bagi tumbuhan sorgum. Oleh alasannya itu, daerah yang baik untuk menanam gandrung, seperti di kawasan dataran rendah dengan ketinggian 1 sampai 500 mdpl.





Sorgum tidak cocok ditanam pada kawasan yang intensitas mataharinya rendah dan berkabut. Jika ditanam pada lahan dengan ketinggian lebih dari 500 mdpl maka umur panennya akan lebih panjang.





budidaya sorgum




Budidaya Sorgum





Tanaman yang mampu mengikuti keadaan pada rentang iklim yang luas ini dapat dibudidayakan dengan cara selaku berikut:





1. Persiapan Benih





Untuk menanam pada lahan 1 hektar dibutuhkan benih sekitar 10 sampai 15 kg tergantung dari varietas, ukuran benih, jarak tanam dan tata cara tanam. Agar sorgum tumbuh dengan baik, maka vigor kecambah benih yang dipakai ialah 90%.





Beberapa varietas memiliki abad dormansi benih sekitar 1 bulan pertama sehabis panen. Benih sorgum dapat bertahan selama kurun tertentu dengan syarat penyimpanannya dikerjakan dengan baik, mirip disimpan pada ruangan yang bersuhu 10 derajat sampai 16 derajat celcius dan kadar air yang dipertahankan supaya tetap 10%.





2. Masa Tanam





Penanaman sorgum dapat dijalankan sepanjang tahun, baik pada trend hujan atau animo kemarau dengan syarat tumbuhan muda tidak mengalami kekeringan atau tergenang air. Pada lahan kering, cantel atau gandrung mampu ditanam pada permulaan atau akhir musim hujan secara monokultur setelah panen palawija.





Sedangkan, bila hendak ditanam pada isu terkini kemarau, maka mampu dilaksanakan sesudah panen padi kedua atau sesudah palawija di lahan sawah. Tanaman sorgum pada animo kemarau umumnya hasil panennya tidak akan sebanyak pada ekspresi dominan hujan. Hal ini biasanya disebabkan oleh hama burung serta kemajuan dan pengisian biji kurang tepat karena kelemahan air.





3. Persiapan Lahan





Lahan tanam mesti bersih dari sisa tanaman atau gulma pengganggu. Pengolahan tanah juga dibutuhkan semoga tanah gembur, aerasi berkembangdan mengatur gulma.





Pada lahan irigasi yang cukup air, maka pembuatan tanah mampu dilakukan dengan cara dibajak sebanyak dua kali kemudian digaru satu kali. Setelah lahan tanam rata, kemudian dibentuk saluran drainase ditengah atau dipinggir lahan.





Pada lahan tanam berupa tadah hujan, pengolahan dapat dikerjakan secara sederhana dengan mencangkul dan mematikan gulma. Pengolahan tanah secara sederhana bertujuan semoga penguapan air dapat ditekan.





4. Penanaman





Lubang tanam dapat dibuat dengan jarak tanam menyesuaikan dengan ketersediaan air, tingkat kesuburan tanah, dan varietas flora (lazimnya berukuran 60 cm).





Pada lahan yang kurang subur dan kandungan air tanahnya rendah, seharusnya jarak tanam dibentuk lebih lebar agar populasi tanamnya menyusut. Pada 1 hektar lahan tanam, biasanya mampu ditanami sekitar 125.000 flora.





Agar penguapan air tanah tidak terlalu banyak, maka jarak tanam antar baris dilakukan dengan cara ditugal. Pembuatan lubang tanam menggunakan alat tugal mengikuti arah sesuai jarak tanam.





Lubang tanam sorghum umumnya mempunyai kedalaman sekitar 5 cm dan pada 1 lubah di isi 3 sampai 4 benih yang ditutup dengan tanah ringan atau pupuk organik. Hindari penutupan lubang tanam dengan tanah berat, karena akan menjadikan benih berat untuk berkembang. Pada tanaman sorgum yang berusia 2 sampai 4 ahad, mampu dilaksanakan penjarangan dengan meninggalkan dua tanaman.





5. Pemupukan





Sebenarnya sorgum mampu untuk berkembang di lahan kering dengan kesuburan tanah yang rendah. Namun untuk mengembangkan hasil panen, maka pemupukan perlu dikerjakan.





Tanaman ini tumbuh baik pada lahan dengan pH 6 hingga 7,5. Pada tanah dengan kandungan pH < 5,5 maka kandungan Al dan Mn akan meracuni tanaman, sedangkan kandungan P dan Mg mengalami defisiensi. Pada tanah dengan pH > 7,5 gejala defisiensi jarang terjadi pada tumbuhan sorgum.





Penggunaan pupuk pada tanaman cantel atau gandrung disesuaikan dengan jenis lahan serta lokasi tanam. Takaran pupuk N bergantung pada tingkat kesuburan tanah dan jenis tanah. Sorgum varietas unggul lebih tanggap kepada pupuk N dan mampu diberikan dengan takaran 90% kg N/ha. Sedangkan untuk lahan kering, penggunaan pupuk N seharusnya tidak lebih dari 100 kg/ha serta pada lahan cukup air dapat diberikan sampai 135 kg/ha.





6. Pemeliharaan





Pemeliharan dibutuhkan agar perkembangan tumbuhan dapat optimal. Berikut ini yaitu hal-hal yang perlu dikerjakan:





  • Menjaga kecukupan air dengan tata cara drainase yang baik. Jika flora kekurangan air, maka pengairan diharapkan dan jikalau terjadi kelebihan air maka air dibuang melalui akses drainase. Meski sorgum merupakan tanaman yang toleran kepada kekeringan, namun pada waktu tertentu membutuhkan air yang cukup. Misalnya pada abad kemajuan permulaan dan periode pengisian biji sampai mengeras.
  • Penyiangan gulma perlu dijalankan supaya kompetisi dalam memperoleh komponen hara dengan flora pengganggu tidak terjadi. Sorgum yang tidak cukup memperoleh nutrisi tanah maka akan menghasilkan biji dengan kualitas rendah. Untuk membasmi gulma, dapat memakai herbisida lalu dilanjutkan saat penjarangan.
  • Pembubuan dapat dilakukan bersama dengan pemupukan kedua atau sebelumnya. Penggemburan tanah disekitar batang tumbuhan yang dilanjutkan dengan menimbul tanah pada pangkal batang bermaksud untuk merangsang perkembangan akar dan memperkokoh tanaman biar tidak gampang roboh.
  • Hama dan penyakit harus dikendalikan sesuai dengan gangguan yang menyerang tumbuhan.




7. Masa Panen





Tanaman sorgum dapat ditaman saat telah berumur 3 hingga 4 bulan, tergantung varietas tanamannya. Masa pemanenan dapat dilihat dari bentuk biji atau masak fisiologisnya.





Biji yang telah dapat dipanen akan berwarna kuning dan mengering, biji bernas dan keras, serta kadar tepung optimal. Keterlambatan panen akan menurunkan kualitas biji dan biji sudah berkecambah jika kelembapan udara tinggi.





Panen semestinya dilakukan saat cuaca cerah dengan caranya memangkas tangkai 15 sampai 20 cm dari pangkali malai. Kemudian malai dijemur dibawah sinar matahari dan dirontokkan.





Perdagangan Sorgum





Amerika Serikat yakni negara penghasil sorgum terbesar di dunia. Selanjutnya diikuti Nigeria, Mexico dan India. Di Nigeria dan India, sorghum umum dijadikan materi kuliner. Sedangkan negara pengekspor paling besar yakni Amerika Serikat, Australia dan Argentina.





Pemanfaatan sorgum sebagian besar yakni untuk pakan ternak dan hanya 6% yang digunakan selaku bahan pangan di negara-negara Afrika. Sorgum memiliki pasar sekitar 3% dibanding produk hasil serealia yang lain dan bersaing dengan jagung selaku materi pakan ternak.





Sejak tahun 1980an, sorgum mulai menjadi komoditas penting dan melambung perdagangannya dari 3 juta ton pada tahun 1960 menjadi 12 juta ton pada 1980an. Puncak perdagangannya terjadi pada tahun 1985 ialah mencapai 13 juta ton, kemudian berangsur turun dibawah 10 juta ton pada tahun 1990an. Perdagangan sorgum saat ini berkisar antara 8 juta hingga 10 juta ton per tahun.





Menurut data FAO pada tahun 2011, India menempati urutan pertama selaku negara penyedia sorgum terbesar di dunia. Produksi yang dihasilkan oleh negara tersebut sekitar 7 juta ton dan menjadi komoditas perdagangan ke-10 negara tersebut.





Selain India, negara kawasan Asia lain yang juga menjadi penyedia utama sorgum dunia yaitu Tiongkok yang menempati posisi ke-6. Kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang memiliki tata cara pertanian modern. Sedangkan, produksi sorgum yang berasal dari Indonesia belum dianggap penting di dunia, padahal negara kita memiliki peluangyang cukup besar.





Saat ini, negara eksportir terbesar diduduki oleh Ameria Serika dengan total 3,3 juta ton mengalahkan India yang cuma selaku produsen. Sebab, budidaya sorgum di India lebih fokus kepada kebutuhan dalam negeri dan mengesampingkan ekspor ke luar negeri.





Menurut Nedmeran et al (2013), impor sorgum untuk daerah Asia Tenggara berkembangsekitar 60% pada tahun 2020. Permintaan dunia juga cenderung mengalami kenaikan, misalnya Thailand dan Pakista yang dikala ini memasukkan sorgum ke negaranya. Bahkan negara maju mirip China juga menjadi pengimpor sorgum.





Permintaan sorgum untuk Asia Tenggara mengambil persentase sekitar 18% dari total seruan dunia. Oleh alasannya adalah itu, tumbuhan ini memiliki tugas penting di daerah regional ASEAN.





Akan namun, pasar sorghum akan cenderung turun jika harga pasar gandum dan beras berada pada posisi murah. Karena sampai saat ini, sorgum ditempatkan sebagai materi makanan pengganti beras maupun gandum.





Sedangkan mengatakan skala yang lebih besar, ialah pasar Asia, usul sorgum meraih 73%. Sebagian besar menuju ke daerah Asia Selatan dan sisanya terbagi ke Asia Timur dan Asia Tenggara,





Secara khusus, undangan sorghum untuk pakan ternak di Asia Timur cukup besar dan mengalahkan Asia Selatan, Tiongkok, Asia Selatan dan Asia Tenggara yang relatif kecil.





Potensi Sorgum





Serealia asal Afrika ini memiliki potensi menjadi materi pengganti masakan lain untuk diversifikasi masakan, antara lain:





1. Pengganti Makanan Pokok





Kandungan gizi yang dimiliki oleh sorgum dapat mengimbangi gandum maupun beras. Oleh karena itu, tumbuhan serelia ini memiliki potensi dijadikan pengganti materi kuliner pokok.





Selain itu, budidaya flora ini juga dapat dikerjakan cukup mudah. Sorgum ialah tanaman yang mempunyai tingkat adaptasi yang cukup tinggi, seperti dapat berkembang dilahan kering maupun berair, serta tahan terhadap penyakit dan hama.





2. Tepung Sorgum





Sorgum mampu dimasak menjadi tepung yang lalu dipakai selaku materi baku pengerjaan mie dan aneka roti. Penggunaan tepung dari sorgum mampu menggantikan 15% sampai 50% penggunaan terigu tanpa mengganti cita tasa, aroma, serta aroma produk olahan.





Makanan yang menggunakan materi baku tepung gandrung juga memiliki kadar gizi yang lebih tinggi dibandung tepung jagung, ubi, dan tepung beras. Di dalam tepung sorgum mengandung 84% pati, lemak 3,6% dan protein 12,3%.





Selain itu, kelebihan lainnya yaitu daya kembang yang sangat tinggi dan tepung yang gampang larut terhadap air. Saat ini, salah satu produsen tepung yang sudah memakai sorghum yakni PT. Bogasari.





3. Pakan Ternak





Batang dan daun tumbuhan ini mampu dipakai untuk memberi pakan ternak. Di Australia, batang dan daun gandrung dikembangan menjadi sweet sorgum dan forage sorgum sebagai pakan sapi alasannya mempunyai rasa bagus dan renyah.





4. Bahan Baku Industri





Hampir seluruh bagian dari tumbuhan serealia ini dapat dimanfaatkan, seperti biji, daun, tangkai, akar dan batang yang diolah menjadi produk turunan. Produk-produk yang dihasilkan antara lain sirup, gula, bioetanol, pati, kerajinan, biomassa, air nira dan lain sebagainya.





5. Masa Depan Sorgum





Pentingnya edukasi dan pengenalan terhadap faedah sorgum kepada masyarakat perlu dikerjakan oleh pemerintah. Tanaman serealia ini dapat menjadi materi subtitusi produk pangan dunia dan menjadi kesempatan bisnis untuk petani-petani lokal Indonesia.


Comments

Popular posts from this blog

See Clearly in Style with Clear Aviator Glasses: Top Picks for Fashion-Forward Eyewear

Cutting through the Sky: The Best Aviation Snips for Precision Sheet Metal Cutting